Home » Uncategorized » Bukan Rusia – China, ‘Musuh dalam Selimut’ AS Makin Menggila

Bukan Rusia – China, ‘Musuh dalam Selimut’ AS Makin Menggila

Amerika Serikat (AS) memiliki “musuh” baru. Bukan Rusia atau China, musuh ini adalah inflasi di dalam negerinya sendiri.

Selasa (12/4/2022) ini, AS berencana untuk merilis data inflasinya pada bulan Maret 2022. Beberapa pihak, termasuk Gedung Putih, menyebut inflasi akan makin tinggi.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan bahwa laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan adanya kenaikan akibat melejitnya harga minyak dan gas. Diketahui, lonjakan harga sumber energi itu terjadi pasca serangan Rusia ke Ukraina.

“Kami memperkirakan inflasi utama IHK Maret akan sangat tinggi karena kenaikan harga yang disebabkan Putin (Presiden Rusia). Kami memperkirakan perbedaan besar antara inflasi inti dan inflasi utama yang mencerminkan gangguan global di pasar energi dan makanan,” kata Psaki kepada wartawan, dikutip dari Berita International.

IHK atau Indeks Harga Konsumen adalah alat untuk mengukur inflasi dalam sekeranjang barang dan jasa yang rata-rata dibeli warga. Seperti telur dan susu hingga ponsel dan bensin.

Bukan Rusia-China, 'Musuh dalam Selimut' AS Makin Menggila

Para ekonom mempertimbangkan dua versi data IHK. IHK umum merujuk ke angka utama yang mencakup semua harga yang dihadapi konsumen sementara IHK inti mengecualikan fluktuasi harga makanan dan energi yang sering bergejolak.

Gedung Putih menambahkan pihaknya mengantisipasi disparitas yang lebih lebar dari biasanya karena kenaikan harga gas yang tidak normal yang terjadi bulan lalu. Dari data Asosiasi Automobile Amerika, harga bensin sumpat menyentuh US$ 4,33 (Rp 62.000) di 11 Maret lalu.

“Kadang-kadang, harga gas lebih dari satu dolar di atas tingkat sebelum invasi Rusia ke Ukraina, sehingga kenaikan harga gas sekitar 25% akan mendorong pembacaan inflasi besok,” tambah Psaki.

AS saat ini merupakan negara yang mulai melarang impor sumber energi dari Rusia. Presiden Joe Biden mengatakan ini merupakan langkah untuk memberikan ganjaran terhadap Pemerintah Rusia atas aksi militernya di Ukraina.

“Banyak orang tidak lagi membeli minyak Rusia di seluruh dunia. Saya melarang minyak impor Rusia di Amerika, Partai Republik dan Demokrat di Kongres menyerukan dan mendukungnya. Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan,” kata Biden pada 31 Maret lalu.

“Tapi seperti yang saya katakan saat itu, itu akan datang dengan biaya. Ketika minyak Rusia keluar dari pasar global, pasokan minyak turun dan harga naik. Sekarang kenaikan harga Putin memukul orang Amerika dalam pompanya,” tambahnya.

Sebelumnya di Februari, inflasi AS bergerak liar dan tercatat sebesar 7,9%. Ini menjadi yang tertinggi dalam lebih dari 40 tahun terakhir.

Untuk inflasi secara bulanan, AS mencatat angka sebesar 0,8%.L aju inflasi baik secara tahunan maupun bulanan itu pun praktis di atas ekspektasi para ekonom yang disurvei Dow Jones.


Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *